http://nasional.news.viva.co.id
Luthfi Hasan Minta Kader PKS Tahan Diri dan Berdoa
Luthfi mengaku tidak mengetahui inisial LHI yang disebutkan KPK.
ddd
Kamis, 31 Januari 2013, 00:44
(VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis)
VIVAnews - Presiden Partai Keadilan Sejahtera, Luthfi Hasan Ishaaq, menyampaikan bahwa seluruh jajaran pengurus dan seluruh kander partai se-Indonesia akan menghormati dan menunjukan apresiasi pada penegak hukum.
"Utamanya KPK, dan kami berharap pemberantasan korupsi di Indonesia berjalan dengan baik sesuai aturan dan ketentuan yang ada," kata Luthfi saat menggelar keterangan pers di kantor DPP PKS, Rabu malam, 30 Januari 2013.
Terkait penetapan tersangka terhadap anggot DPR bernisial LHI, Luthfi mengakui bahwa informasi mengenai hal itu didapatnya dari media. Mengenai nama LHI sebagai salah satu yang diindasikakan terlibat kasus korupsi dia mengaku tidak mengetahui nama itu.
"Saya tidak tahu yang dimaksudkan, tetapi nama saya memang Luthfi Hasan Ishaaq. Seandainya yang dimaksud adalah saya dengan singkatan LHI itu maka saya sebagai warga negara Indonesia tentu akan mentaati dan menghormati hukum yang berlaku," katanya.
Menurutnya, bila benar inisial LHI yang dimaksud KPK adalah dirinya, Luthfi tentu tidak akan menerimanya. Terkait hal itu, Luthfi meminta seluruh kader Partai PKS untuk menahan diri dan berdoa.
"Tetapi sudah barang tentu indikasi tentang penyuapan itu, andai itu benar saya, tentu tidak akan menerimanya. Tidak saya, tidak pula kader partai yang menerima penyuapan seperti itu," katanya.
"Maka kepada seluruh jajaran kader hendaknya menahan diri dan berdoa dan menyerahkan segalanya kepada Allah dan terus berjuang agar negeri kita terbebas dari korupsi karena menyengsarakan rakyat dan itu komitmen PKS. Biasanya kalau dekat pemilu kita sering mengatakan bismilah," katanya.
Dalam jumpa pers yang didampingi Anis Mata, Abubakar Al Habsy dan Hidayat Nurwahid, Lutfhi mengatakan bahwa dirinya akan mempelajari dahulu masalah ini.
"Saya belum tahu, saya pelajari masalahnya. Saya belum bisa komentar apa-apa," katanya. (adi)
"Utamanya KPK, dan kami berharap pemberantasan korupsi di Indonesia berjalan dengan baik sesuai aturan dan ketentuan yang ada," kata Luthfi saat menggelar keterangan pers di kantor DPP PKS, Rabu malam, 30 Januari 2013.
Terkait penetapan tersangka terhadap anggot DPR bernisial LHI, Luthfi mengakui bahwa informasi mengenai hal itu didapatnya dari media. Mengenai nama LHI sebagai salah satu yang diindasikakan terlibat kasus korupsi dia mengaku tidak mengetahui nama itu.
"Saya tidak tahu yang dimaksudkan, tetapi nama saya memang Luthfi Hasan Ishaaq. Seandainya yang dimaksud adalah saya dengan singkatan LHI itu maka saya sebagai warga negara Indonesia tentu akan mentaati dan menghormati hukum yang berlaku," katanya.
Menurutnya, bila benar inisial LHI yang dimaksud KPK adalah dirinya, Luthfi tentu tidak akan menerimanya. Terkait hal itu, Luthfi meminta seluruh kader Partai PKS untuk menahan diri dan berdoa.
"Tetapi sudah barang tentu indikasi tentang penyuapan itu, andai itu benar saya, tentu tidak akan menerimanya. Tidak saya, tidak pula kader partai yang menerima penyuapan seperti itu," katanya.
"Maka kepada seluruh jajaran kader hendaknya menahan diri dan berdoa dan menyerahkan segalanya kepada Allah dan terus berjuang agar negeri kita terbebas dari korupsi karena menyengsarakan rakyat dan itu komitmen PKS. Biasanya kalau dekat pemilu kita sering mengatakan bismilah," katanya.
Dalam jumpa pers yang didampingi Anis Mata, Abubakar Al Habsy dan Hidayat Nurwahid, Lutfhi mengatakan bahwa dirinya akan mempelajari dahulu masalah ini.
"Saya belum tahu, saya pelajari masalahnya. Saya belum bisa komentar apa-apa," katanya. (adi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar